-- DataTables CSS -->
blog-img-10

Posted by : pascasarjana

Kuliah Umum Prodi KPI: Jurnalisme Profetik

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Palopo laksanakan Kuliah Umum "Jurnaslime Profetik: Respon Pergurun Tinggi Terhadap Tantangan Dakwah di Era Digital pada Selasa 11 Oktober 2022 di Ruang Student Support Center. Kegiatan ini dilaksanakan secara hibrid yaitu Luring dan Daring. Banyak peserta juga yang hadir secara daring di ruang virtual zoom meeting.

Kegiatan ini dipandu oleh Sekretaris Prodi KPI, Saifur Rahman, M.Ag. Sebelum membuka kegiatan terlebih dahulu disampaikan Visi Keilmuan Prodi KPI sebagai bentuk sosialisasi Prodi. Kegiatan ini dihadiri dan dibuka oleh Diirektur Pascasarjana IAIN Palopo Dr. H.M. Zuhri Abu Nawas, Lc., MA. Dalam sambutannya Direktur Pasca sangat mendorong kegiatan ilmiah di Pascasarjana. Hal ini tentu sejalan dengan Visi Pasca yaitu  Menjadi Pusat Kajian Islam yang Profesional dan Unggul Dalam Mengintegrasikan keilmuan, keislaman dan keindonesiaan berciri kearifan lokal pada tahun 2028. Visi ini kemudian diturunkan ke dalam visi keilmuan Prodi KPI yaitu Menjadi Program Studi Yang Profesional dalam Pengkajian dan Pengembangan Keilmuan Komunikasi dan Penyiaran Islam Berciri Kearifan Lokal di Kawasan Indonesia Timur pada Tahun 2028.

Tema Kuliah Umum ialah Jurnalisme Profetik: Respon Perguruan Tinggi Terhadap Tantangan Dakwah Di Era Digital. Tema ini sangat mendukung Visi Keilmuan yaitu mengkaji dan mengembangkan keilmuan Komunikasi dan Penyiaran Islam, sekaligus untuk menjawab tantang dakwah di era digital. Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Internet Indoneisa (APJII) dinyatakan bahwa 77.02% masyarakat Indonesia mengalami penetrasi internet. Artinya, 210. 026.769 warga Indonesia terkoneksi dengan internet. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses penyampaian pesan-pesan dakwah. Pesan di era digital ini sangat memungkinkan untuk dipalsukan atau lebih sering disebut dengan berita hoax. Problem utamanya adalah kekaburan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Maka, Jurnalisme Profetik seakan memberi pencerahan bahwa proses penyebaran informasi perlu memperhatikan nilai-nilai profetik kenabian yaitu, shidiq, amanah, tabligh, fathanah. Artinya, informasi yang disampaikan harus benar dan konsekuen.